Jumat, 18 September 2015

Jangan sebut Lagi (SAMPAH)

Apa yang pertama kali tersirat difikiranmu saat mendengan kata sampah?
Buruk, kotor, jorok, menjijikkan, tidak berguna, yang pasti tidak pernah tersirat difikiran kita untuk menjadi seonggok sampah yang selalu dianggap negatif  oleh kabanyakan orang.
Namun disisi lain ada sekelompok orang yang meraup keuntungan dari adanya sampah tersebut, bagi mereka sampah bukanlah hal yang menjijikkan, sampah bukanla hal yang kotor, melainkan sampah merupakan hal yang membawa berkah yang membuat mereka mendapatkan risky yang menjadim penghidupan mereka.
Dengan ini, jangan pernah menganggap buruk sampah karena sampah tidaklah selalu buruk, tapi sampah juga memiliki manfaat yang menjadi pengidupan banyak orang.



Pernahkan kamu mendengar sekolah Kesetaraan (Kejar Paket), yupp, sekolah ini merupakan sekolah non formal yang melaksanakan pendidikan alternative bagi mereka yang kurang berutung, yang belum atau mungkin tidak bisa merasakan indahnya sekolah formal, baik karena faktor biaya ataupun faktor-faktor yang memang tidak bisa mereka ungkapkan karena alasan nama baik.
Dan dari sinilah cerita ini dimulai, cerita yang mungkin kurang enak untuk didengar, cerita yang tidak selau memiliki akhir cerita  yang indah, cerita yang memang tidak pernah seorangpun mengharapkan itu terjadi pada dirinya.
Siswa atau yang biasanya disebut dengan warga belajar (WB) dalam dunia pendidikan non formal adalah orang-orang yang menempuh jalur pendidikan  kesetaraan untuk mendapatkan ijasah utnuk melanjutkan ke pendidikan yang labih tinggi nantinya.
Dari sini di SKB CERME KAB. GRESIK, tulisanku ini dimulai. Dimulai dari banyak anggapan sinis sekolah kejar peket adalah sekolah buangan, sekolah pilihan terakhir dimana tidak ada lagi jalan keluar selain bersekolah di sekolah kejar paket. Siswa SAMPAH begitu sering terdengar ketika kita menjalankan praket Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) yang dimulai pada 26 Juli hingga 28 Agustus 2015.
 Di bulan inilah kita tersadar dimana kita harus manyadarkan masyarakat bahwa sekolah yang mereka ambil bukanlah sekolah yang salah, sekolah ini sama, sekolah ini juga memiliki kualitas yang dapat disamakan dengan sekolah formal. Mereka bukanlah warga belajar buangan yang tidak berguna mereka memiliki keistimewaan juga yang tidak dimiliki oleh warga belajar lainnya.
Mereka tidak seharusnya dianggap hal yang tidak memiliki manfaat, mereka adalah sosok yang memang berbeda dengan anak-anak di usianya, mereka harus bekerja keras melawan pahitnya hidup, sehingga diusia mereka yang masih asik untuk beajar dan bermain, mereka dipaksa untuk ikut membanting tulang mencari uang untuk biaya sekolah mereka.
Tidak hanya itu, banyak dari mereka yang berasal dari keluarga yang sebenarnya bisa dikatakan mampu, namun disisi lain mereka memiliki masalah yang memang itu merupakan rahasia pribadinya, yang sangat rentan jika diketahui oleh banyak orang, maka dari itulah mereka lebih memilih sekolah alternatif kesetaraan.
Banyak dari warga belajar yang memiliki potensi yang sangat baik, yang jika diasah mereka akan menjadin seseorang yang berbakat dibidang mereka. Mereka hanya membutuhkan pengakuan dari masyarakat bahwa sekolah yang mereka pilih adalah sekolah yang juga memiliki kualitas yang sama dan dapat dinilai setara dengan sekolah-sekolah formal lainya.
Salah sat bukti adalah salah satu warga belajar program kesetaraan (Kejar Paket B) di SKB Cerme Kab. GRESIK yang melanjutkan ke Sekolah SMA formal, dia diakui kualitasnya, dan dia juga dapat membuktikan bawa dia juga memiliki hak yang sama untuk diakui, dan sekarang dia dapat membuktikan bahwa dia juga dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri Trunojoyo Madura yang menjadi batu loncatannya untuk menggapai impiannya.
Berawal dari tekat kuat dan usaha yang keras maka, tidak ada hal yang tidak mungkin  jika kita mau berusaha.
Jangan pernah meremehkan saudara kita, dalam bentuk apapu, karena mungkin sekarang dia mungkin bisa kita hina tapi, suatu saat nanti orang itu biasa saja yang menolong kita disaat kita terpuruk membutuhkan bantuan.
Nasib tidak ada yang tau tapi satu hal yang pasti Allah itu Maha Adil dan Tidak Pernah Tidur.
Jangan sebut lagi mereka “SAMPAH” karena mereka juga manusia yang memiliki hati jika dikatanan sebagai orang yang tidak ada gunanya.

Dalam ini, mungkin tidak selamanya baik, tapi ada satu hal yang saya tau, saya selalu berusaha untuk berubah menjadi seseorang yang dapat berguna untuk orang lain.


Gresik, Juli – Agustus 2015

Sleman, September 2015

Late Post

Tidak ada komentar :

Posting Komentar